1 Column Chart Digunakan untuk menunjukkan perbandingan data atau menunjukkan perubahan data dalam suatu periode waktu. Contoh Penggunaan: Seorang direktur pemasaran membutuhkan data pendapatan Berikutini, ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data. 1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknikanalisis data adalah metode yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang mudah dipahami dan bermanfaat sebagai solusi permasalahan. Ketika mempersiapkan sebuah data yang akan diolah, pastinya akan ada tahapan dimana praktisi perlu menentukan jenis teknik apa yang akan digunakan untuk menganalisa data. Penyajiandata adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang penelitian, baik individu ataupun berkelompok untuk melengkapi proses pembuatan laporan atas hasil penelitian kuantitatif/kualitataif yang telah dilakukan, sehingga senantianysa bisa dianalisis sesuai dengan standar keilmiahanan. Pengertian Penyajian Data Menurut Para Ahli Datadapat berupa nilai, atribut, karakter, bunyi, maupun gambar yang mampu dijadikan sebuah informasi. Sebuah informasi mampu menjadi data ketika informasi tersebut digunakan kembali untuk pengolahan sistem informasi berikutnya. Dalam ilmu komputer, data ialah seluruh sesuatu yang menempatkan dalam ingatan berdasarkan pola tertentu. apa manfaat dari perencanaan usaha budidaya unggas petelur. delia21johan delia21johan B. Indonesia Sekolah Menengah Atas terjawab cara yang tepat untuk menyajikan informasi yang berupa data adalaha. kata atau kalimatb. tabel atau grafikc. tulisan atau slogand. lagu atau gerake. gambar atau wacana Iklan Iklan anita2210 anita2210 Kalau data y berupa angka bisa dgnjawaban B iya iya tabel atau grafik ya? Iklan Iklan RenaFebby RenaFebby Jawaban nyaC. Tabel atau grafik maaf maksudnya B C kan tlisan dengan slogan Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia teks prosedur yang benar kecuali...A. cara menggunakan kartu ATMB. proses pembuatan KTP elektronikC. cara membuat obat kapsulD. cara membuat sabun man … diE. praktikum di laboratorium​ tujuan teks prosedur adalah... yang ditempuh agar tujuan itu tercapaiB. hasil akhir yang akan dicapaiC. pendapat yang disertai dataD. gagas … an utama penulis yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan pendapatE. penyelesaian masalah atau akhir dari cerita​ setiap orang tentu ingin pulang kantor tepat waktu kok sayangnya ada saja hal yang membuat keinginan tersebut sulit terwujud mulai dari mengantuk hing … ga tidak fokus mengerjakan sesuatu hal padahal jika kita bekerja dengan tepat pulang telat akan terjadimaksud dari kata fokus artinya... jika pengendara melakukan pelanggaran tentu pihak yang berwajib menilangnyakalimat tersebut mengandung....A. partisipan manusia B partisipan bukan man … usia pronomina alat verba​ di dalam teks eksplanasi secara umum membahas tentang berbagai fenomena sebagai berikut kecuali...A. fenomena alam budaya sosial … percintaan ekonomi kemasyarakatan​ Sebelumnya Berikutnya Iklan Penyajian data tentu saja menjadi sangat penting bagi proses penghitungan statistik dan statistika di dalam ruang lingkup penelitian. Baik dalam jenis penelitian kuntitataif ataupun kualitataif perolehanan akan data-data yang akurat diperlukan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan realita sesungguhnya. Oleh karena itulah sebagai setiap hasil dan laporan penelitian, termasuk contoh penelitian geografi tidak terlepas daripada prosedur penyajian data ini. Penyajian data dikenal dengan juga mekanisasi yang dipergunakan dalam sebuah laporan penelitian untuk menyajikan rangkaian angka numerik penomoran agar mudah dibaca. Sehingga secara umumnya, data-data penelitian tersebut dapat disajikan kepada khalayak umum dengan sangat mudah. Hal ini juga dijlankan leh peneliti, sehingga nantinya diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pengertian Penyajian Data Penyajian data adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang penelitian, baik individu ataupun berkelompok untuk melengkapi proses pembuatan laporan atas hasil penelitian kuantitatif/kualitataif yang telah dilakukan, sehingga senantianysa bisa dianalisis sesuai dengan standar keilmiahanan. Pengertian Penyajian Data Menurut Para Ahli Adapun definisi penyajian data menurut para ahli, antara lain sebagai berikut; Yuni 2011, Penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam proses penyelesaian hasil penelitian dengan mempergunakan metode analisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini dilakukan guna mempermudah data-data yang telah dikumpulkan. Bambang Widjanarko, Pengertian penyajian data adalah bagian integral dalam pembuatan laporan penelitian yang disusun dengan langkah sederhana tetapi membantu setiap orang untuk dapat memahaminya. Bentuk Penyajian Data Secara umum, pada proses penyajian data yang dilakukan untuk penelitian mengandung 3 jenis karaktristik yang berbeda, diantaranya macam penyajian data yang diperlakukan adalah sebagai berikut; Tabel Grafik/diagram Peta Contoh Penyajian Data Memperjelas tentang penjelasan akan soal penyajian data diatas, maka uaraian lebih lanjutnya adalah sebagai berikut; Tabel Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah dilakukan dalam sejumlah penelitian statistika. Penyajian dengan tabel ini biasanya dipergunakan untuk kepentingan analisis perbandingan-perbendaingan yang diperlukan dalam teori penelitian sosial. Contoh penyajian data tabelMisalnya saja untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk yang berada di suatu wilayah dan perwilayahan pada periode waktu tertentu, dengan kepadatan penduduk di wilayah lainnya yang berbeda atau sama, tetapi berkorelasi pada topik penelitian Grafik/Diagram Jenis penyajian data yang dipergunakan dalam grafik atau diagram ini sudah mafhum dilakukan dalam serangkaian penelitian-penelitian sosial ataupun eksperimen, yang secara garis besarnya menjelaskan tentang visualisasi penelitian atau informasi tentang kegiatan secara ringkas, menarik, dan jelas. Keunggulan Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik Adapun beberapa kelebihan atas penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik ini, antara lain adalah sebagai berikut; Pembaca lebih mudah dalam membandingkan data satu dengan data yang lain, Dapat menggambarkan data secara seri Penyajian lebih menarik Selain memiliki kelebihan, sistem penghitungan dan penampilan data penelitian dengan grafik mempunyai kelemahan dibandingkan dengan penyajian lainnya. Mislanya saja akan karakteristknya yang terpaparkan hanya pendapatkan sedangkan detai terdapat dalam table. Peristilah ini kerap kalian disebut dengan aprosimatif. Jenis Grafik dalam Penyajian Data Adapun secara umum, setidaknya ada tiga macam jenis grafik atau diagram dalam penyajian data. Antara lain adalah sebagai berikut; Grafik batang bar graph adalah grafik dalam penyajian data yang mafhumnya diwakili oleh segi empat berbentuk batang, baik horizontal maupun vertikal Grafik lingkaran pie graph adalah prosesi penyajidan yang dilakukan dengan gambaran lingkaran dengan penjelasan persentase disetiap numeriknya Grafik garis line graph adalah bentuk penyajian data yang umumnya hanya dilakukan penggabaran dalam garis/titik-titik Peta Bentuk penyajian data selanjutanya yang kerapkali dilakukan oleh para penelitian, bisanya dalam peta atau garis. Jenis data atau informasi ini lebih mengerucut pada data kependudukan yang ditampilkan dalam bentuk peta, oleh lembaga pemerintahan ataupun masyarakat umum. Alasannya penyajian data peta lebih pada kependudukan lantaran dinilai lebih menarik dan mudah dibaca oleh banyak orang terutama tentang pununjukkan lokasinya. Penyajian data atau informasi penduduk dalam bentuk peta menghasilkan konsep ini misalnya saja dalam syarat peta penduduk. Beberapa bentuk simbol ini bahkan bisa digunakan untuk menggambankan kondisi kepadatan penduduk. Misalnya simbol piktorial atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitatif serta gradasi warna. Pemilihan simbol yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian data dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan. Dari serangkaian penjelasan dapatlah disimpulkan bahwa penyajian data penelitian akan lebih mudah dipahami jika ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Diagram yang berbentuk garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan data dalam numerik statistik. Diagram ini memuat data-data yang berkesinambungan atau kontinu seperti contohnya saja penghitungan dalam data jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Demikianlah penjelasan lengkap mengenai pengertian penyajian data menurut para ahli, bentuk, dan contohnya. Semoga melalui ulasan ini bisa menambah cakrawala pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian, terutama yang mendalami materi tentang penelitian. Infografis adalah cara paling efisien untuk menyajikan data dan informasi dalam format yang lebih mudah dicerna. Bayangkan jika kamu bisa memilih, pilih informasi berupa bacaan atau berupa gambar? Pasti memilih dalam bentuk gambar karena lebih menggugah dan asyik dibaca, kan? Itulah mengapa infografis mampu menarik minat baca karena memiliki daya tarik visual untuk menyederhanakan informasi kompleks menjadi lebih padat dan jelas. Nah, di artikel kali ini Dewaweb akan membahas seputar apa itu infografis, jenis, contoh, hingga cara membuatnya. Baca sampai akhir, ya! Baca Juga Cara Menarik Pembaca dan Membuat Mereka Betah di Blog Kamu Apa Itu Infografis? Arti infografik atau infografis adalah data dan informasi yang disajikan dalam bentuk visual gambar. Istilah infografis diambil dari bahasa Inggris, infographic, yaitu perpaduan dari kata information’ informasi dan graphic’ grafis. Fungsi dan tujuan infografis dibuat berupa gambar yaitu untuk menyajikan informasi kompleks menjadi lebih sederhana sehingga mudah dipahami pembaca. Selain grafik, ada berbagai elemen yang terkandung dalam infografis, yaitu perpaduan gambar ilustrasi, ikon, foto, dan teks untuk menghasilkan visualisasi data yang menarik. Adapun proses pembuatan infografis ini disebut datavisualization, information design, atau information architecture. Selain tampilannya yang menarik dan mudah dipahami pembaca, menyajikan infografis ternyata memiliki banyak keuntungan. Berikut beberapa manfaat infografis 1. Menyampaikan informasi dengan lebih efektif Infografis berisi informasi dan data yang dirangkum ke dalam bentuk visual. Tampilan visual membuat pembaca lebih tertarik dibanding dengan membaca data yang disajikan dalam bentuk tulisan saja. Informasi yang dirangkum dalam bentuk infografis membuat setiap pembaca dapat langsung mengetahui inti penjelasan yang disampaikan dengan cepat. 2. Meningkatkan trafik website Infografis ternyata tidak hanya memudahkan pembaca menyimak informasi, namun juga bisa meningkatkan trafik website. Dilansir dari Square2marketing, audiens lebih menyukai konten berbentuk infografik, dan mereka akan cenderung membagikannya ke berbagai jejaring sehingga hal ini dapat meningkatkan trafik sebuah situs. Baca Juga 9+ Tools Terbaik untuk Cek Traffic Website, Anti Ribet! 3. Meningkatkan efektivitas pemasaran digital Infografis memberikan pemahaman lebih akan suatu informasi, produk, jasa maupun brand. Konten infografis berpotensi untuk mendapatkan lebih banyak trafik dan menjadi viral. Karena daya tariknya, kemampuan infografik untuk dibagikan di media sosial dan menjadi viral jauh lebih tinggi daripada konten teks biasa. 4. Menjadi konten yang mudah dibagikan Seperti disinggung sebelumnya, dengan adanya infografis maka sebuah konten makin mudah dibagikan karena informasinya sudah berupa visual gambar. Namun perlu diingat, kamu juga harus memerhatikan kualitas infografis terlebih pemilihan warna karena dapat berpengaruh terhadap branding dan marketing bisnismu. Baca Juga Psikologi Warna untuk Branding dan Marketing Bisnis 5. Membangun backlink ke website Menurut HubSpot, postingan blog yang menyertakan konten infografik di dalamnya menghasilkan rata-rata 178% inbound link lebih banyak dan memperoleh 72% views yang lebih banyak dibandingkan dengan post lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa infografik mampu membangun backlink ke website dan menarik banyak pengunjung. 6. Sebagai aset content marketing Konten infografis adalah aset dalam melakukan pemasaran. Seperti yang sudah disebutkan pada manfaat-manfaat sebelumnya, infografis memiliki daya tarik tersendiri untuk menggaet khalayak luas. Oleh karena itu infografis merupakan solusi untuk mendukung strategi content marketing. Baca Juga Pengertian Content Marketing, Tujuan, Bentuk dan Contohnya Jenis dan Contoh Infografis Sekarang, kita bahas berbagai jenis infografik, lengkap dengan contohnya 1. Statistik Gambar Statistik Sektoral DKI Jakarta Infografis statistik digunakan untuk menyajikan data berupa angka-angka. Dengan infografik ini, data-data kompleks jadi jauh lebih mudah dimengerti. 2. List Gambar Venngage Sesuai nama, infografik jenis ini berisi informasi berbentuk daftar-daftar dari suatu topik. Infografis ini lebih menarik untuk dibaca karena dipercantik dengan desain menarik. 3. Timeline/linimasa Gambar Clapeyron Infografis linimasa ini mirip seperti list, namun tiap poinnya berbeda dan urutannya tidak bisa diubah-ubah. 4. Geografis Gambar Kementerian PUPR Infografis jenis ini juga lumrah ditemui dan biasanya digunakan untuk menginformasikan sebaran data, misalnya peta sebaran banjir atau gempa. 5. Perbandingan Sesuai namanya, jenis infografis perbandingan digunakan untuk membandingkan dua atau beberapa hal tertentu. Cara Membuat Infografis Kamu sudah mengetahui apa itu infografis dan apa saja keuntungan menggunakannya. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk membuatnya, simak langkah-langkah berikut! 1. Memilih Topik Langkah pertama cara membuat infografis adalah menentukan topik. Buatlah daftar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan informasi tersebut. Dari satu topik bisa kamu jabarkan menjadi beberapa bahasan menarik untuk menggaet minat pembaca. Ada baiknya topik yang akan kamu angkat juga berhubungan dengan fenomena yang sedang hangat terjadi sehingga trafik yang didapat nantinya bisa lebih tinggi. 2. Menentukan audiens Langkah kedua, tentukan audiens atau target user. Kamu perlu menentukan target pembaca infografis, misalnya berdasarkan gender, usia, profesi dan lain-lain. Hal ini diperlukan agar elemen-elemen dalam infografis nantinya dapat disesuaikan, seperti tata bahasanya, desain tampilan, ataupun tipografi. Jika memungkinkan, kamu bisa melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk menentukan audiens. Baca Juga Pengertian Riset Pasar, Jenis, Tujuan dan Tips Melakukannya 3. Melakukan riset data dan sumber informasi Tahap selanjutnya dalam membuat infografis adalah melakukan riset dan mencari data untuk dijadikan sumber informasi. Di tahap ini, kamu perlu memperhatikan dari mana informasi dan data-data tersebut berasal. Pastikan kamu mengambil data dari sumber yang kredibel dan akurat untuk dijadikan landasan, seperti jurnal, artikel, atau lainnya yang sejenis. 4. Visualisasi data ke dalam grafik Setelah informasi terkumpul, saatnya memvisualisasikan data-data tersebut ke dalam grafik. Agar penyajiannya tepat, kamu bisa gunakan metode ICCORE yaitu, Inform, Compare, Change, Organize, Relationship dan Explore. Berikut penjelasannya Inform Tidak berisi banyak teks, namun informasi penting dapat tersampaikan. Bentuk ini biasanya menggunakan statistik dengan angka yang menonjol, teks besar, tebal, dan warna mencolok. Compare Compare digunakan untuk menunjukkan persamaan atau perbedaan antara keseluruhan data. Jika ingin menyajikan data seperti itu, kamu bisa gunakan diagram batang, kolom, lingkaran, diagram donat, atau pictograph untuk membandingkan satu data dengan data lainnya. Change Bentuk change sering digunakan dalam membuat jenis timeline infographic. Jika infografis ditujukan untuk memperlihatkan perubahan data, kronologi atau konsep dari waktu ke waktu, bentuk ini cocok kamu gunakan dalam penyajian informasi. Gunakan bagan garis atau timeline untuk menunjukkan perubahan waktu dari masa ke masa atau menjelaskan sebuah peristiwa. Organize Organize digunakan bila ingin menunjukkan data dan informasi secara berurutan. Bentuk ini biasanya digunakan untuk memperlihatkan pola, kelompok, dan urutan ranking. Dengan menggunakan bentuk ini, kamu bisa mengurutkan data dan membuat peringkat dengan memberikan informasi tambahan di setiap elemennya. Bentuk tabel, mindmap atau flowchart bisa kamu gunakan untuk menunjukkan data. Relationship Bentuk relationship cocok digunakan jika ingin menunjukkan hubungan antara satu data dengan yang lainnya. Diagram jenis scatter plot dan multi-series plot bisa kamu gunakan untuk menyajikan datanya. Explore Selanjutnya adalah bentuk explore yang bisa digunakan jika kamu ingin pembaca melakukan penggalian data lebih mendalam. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai fitur tambahan dalam infografik. 5. Merancang grid layout Tahap selanjutnya setelah melakukan visualisasi data yaitu merancang grid layout atau tata letak setiap elemen dalam infografik, seperti teks, gambar, dan diagram. Grid layout penting karena berguna sebagai penentu alur baca. Pastikan juga desain infografis dapat mengarahkan pandangan pembaca dari elemen ke elemen dengan benar. 6. Gunakan template infografis Bagi pemula, kamu bisa gunakan template infografik yang sudah disediakan oleh berbagai platform. Daftarnya bisa kamu lihat pada artikel 10+ Tools Gratis Terbaik untuk Membuat Infografis. Tools desain tersebut menyediakan berbagai pilihan template infografis yang siap pakai. Pilihlah model template yang sesuai dengan topik infografismu. 7. Desain tampilan infografis Di tahap ini kamu dapat menghias tampilan infografik agar menjadi lebih menawan. Perhatikan tampilan secara keseluruhan, apakah sudah cukup menarik dan eye-catching untuk dilihat pembaca. Perpaduan elemen-elemen seperti pemilihan warna, tipografi, penggunaan bahasa, gambar ilustrasi, ikon dan lain-lain harus disesuaikan agar terlihat konsisten. Jika sudah selesai, lakukanlah review dengan menanyakannya ke teman tentang pendapat mereka. Tujuannya untuk mengetahui apakah pembaca nantinya dapat membaca infografis dengan alur yang benar sekaligus mengerti informasi yang disampaikan. Tips Membuat Infografis yang Menarik Berikut beberapa tips untuk membuat poster infografis yang menarik Pilih jenis font yang mudah dibaca. Membuat hirarki teks dengan tiga ukuran font yang berbeda. Isi infografis singkat, padat, dan tidak melebar. Mengilustrasikan teks dengan ikon, gambar, dan ilustrasi untuk memberi highlight informasi. Menggunakan warna yang kontras untuk mengarahkan perhatian pembaca. Gambar Sudah Paham Apa Itu Infografis? Jadi, infografis adalah akronim dari kata information’ dan graphics’ yang berarti penyampaian informasi dalam bentuk visual gambar agar lebih mudah dipahami. Fungsi utama infografis yaitu menyajikan informasi dengan menarik sekaligus mudah dipahami sehingga meningkatkan minat baca. Menggunakan infografis juga mendatangkan manfaat seperti meningkatkan trafik website dan memudahkan konten atau informasi untuk dibagikan. Demikian artikel ini semoga bermanfaat. Artikel informatif lainnya bisa kamu baca di blog Dewaweb atau kamu bisa mengikuti program afiliasi dari Dewaweb serta webinar gratis dari Dewatalks. Salam sukses online! Data dan informasi merupakan dua hal yang boleh dikatakan tidak dapat dipisahkan. Mengapa? Karena data adalah catatan suatu fakta mengenai suatu hal. Namun berbagai catatan fakta dari data itu belum dapat dikonsumsi. Hal tersebut karena data dapat mengalami kejenuhan jika jumlahnya terlalu banyak dan belum diolah. Oleh karena itu, data biasanya dikelola dan diproses dengan cara tertentu agar menjadi informasi. Ya, informasi merupakan hasil pengolahan data dengan cara tertentu sehingga lebih berarti dan berguna bagi penerimanya Prehanto, hlm. 2020, hlm. 12. Dalam kaitannya dengan bidang informatika maupun teknologi informasi secara umum, data dan informasi adalah dua substansi utama yang digeluti. Oleh karena itu membuka cakrawala perihal data dan informasi secara cermat merupakan jalan peting yang harus diarungi untuk menggeluti bidang tersebut. Berikut adalah berbagai uraian mengenai konsep dan pengertian dari data dan informasi. Dalam bahasa latin, data merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari pengertian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa data adalah sesuatu yang diberikan atau dicatat. Misalnya, seseorang memberikan pandangannya mengenai suatu hal, lalu kita mencatatnya, maka sesuatu yang kita rekam tersebut akan menjadi data. Menurut Rusmawan 2019, hlm. 34 Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Pengertian singkat namun telah memberikan esensi dari pengertiannya. Sementara itu, menurut Elmasri dan Shamkant dalam Reksoatmodjo, 2018, hlm. 3 Data didefinisikan sebagai representasi objek atau peristiwa yang memiliki makna dan peran yang penting bagi pengguna, yang disimpan dengan tipe data yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Pendapat lain mengatakan, bahwa data merupakan sebuah rekaman dari fakta, konsep, atau instruksi yang harus diproses untuk menjadi sebuah informasi yang dapat dimengerti oleh manusia. Data dapat dicatat manual seperti ditulis pada buku bertabel, atau disimpan pada media penyimpanan elektronik seperti hard drive, flashdisk, dsb. Dalam kaitannya dengan media elektronik, data tidak hanya dapat berupa angka atau teks, melainkan dapat berupa video, gambar, suara, dsb. Maka dari itu, pengertian data pada era ini juga dapat diperluas menjadi data berupa fakta, konsep, instruksi, grafik, suara, serta video. Dapat disimpulkan bahwa pengertian data adalah kumpulan fakta yang disimpan dengan tipe data yang terstrukur maupun tidak terstruktur dalam suatu media penyimpanan untuk kemudian dapat diolah agar dapat menghasilkan suatu informasi. Basis Data / Database Dalam suatu penelitian ilmiah, suatu tesis atau terkaan penelitinya baru akan dianggap valid jika data yang dikumpulkan telah cukup dan mampu membuktikan validitasnya. Kecukupan data tersebut tentunya sangat relatif pada jenis penelitian yang dilakukan. Namun pada akhirnya sifat dasar data adalah mencatat atau merekam setiap fakta yang di dapatkan. Semakin banyak fakta yang dikumpulkan tentunya semakin besar pula kemungkinan untuk diolah agar dapat menghasilkan informasi yang baik pula. Ihwal pengumpulan data yang secara terus-menerus tersebut, suatu data yang dikepul terus-menerus dalam tujuan atau kebutuhan yang sama akan menjadi suatu kesatuan yang disebut dengan basis data atau database. Menurut Badiyanto dan Ardhana 2018, hlm. 83 database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas file yang saling berhubungan atau relational dengan tata cara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Basis data adalah format “penampungan” data yang sangat powerful. Buktinya, semua perangkat lunak terutama program sistem informasi sangat bergantung pada basis data. Melalui format database ini, berbagai kemungkinan untuk menyajikan data menjadi informasi sangatlah beragam. Kita dapat menggunakan basis data untuk menyajikan diagram, memiliki relasi dengan tabel data lain untuk memasukan berbagai faktor pengubah atau sebagai data master saja, dsb. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hidayatulah dan Kawistara 2017, hlm. 142 yang mengungkapkan bahwa basis data dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Setelah kita telah memiliki data yang memiliki peran penting bagi pengguna dalam struktur tetentu, maka pengolahan data adalah tahap selanjutnya. Pengolahan data ini tentunya dapat dilakukan secara manual, menggunakan perangkat lunak spreadsheet seperti Excel, atau diotomtisasi oleh suatu perangkat lunak. Pengolahan data tersebut selanjutnya akan menghasilkan informasi. Pengertian Informasi Menurut Anggraeni dan Irviani 2017, hlm. 13 Informasi adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima/pengguna. Arti dalam pemahaman informasi berarti data yang diolah telah memiliki nilai lebih atau berhasil meraih tujuan yang ingin dicapai dalam pengolahannya. Misalnya, jika data yang dikepul bertujuan untuk memperkirakan potensi kemenangan seseorang terpilih menjadi presiden, maka informasi yang disampaikan harus mampu membantu untuk meramalkannya dengan baik. Informasi yang berkualitas akan mampu membantu peneliti untuk mengambil kesimpulan atau keputusan objektif berdasarkan data yang telah terkumpul. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang dikelola dan diproses sehingga memiliki tujuan tertentu untuk menghasilkan suatu pembantu pengambil kesimpulan yang berdasarkan fakta yang telah berjalan berdasarkan siklus informasi yang dimulai dari dasar data hingga telah diproses menjadi output informasi yang dapat digunakan sebagai keputusan tindakan. Karakteristik Informasi Berkualitas Dalam kaitannya dengan tingkat keberhasilan informasi dalam melayani tujuannya maka tidak akan lepas dari kualitas dari informasinya itu sendiri. Informasi yang disajikan haruslah berkualitas yang berarti memenuhi kriteria tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Gelinas dan Dull 2012, hlm. 19 yang menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik informasi yang berkualitas, yakni sebagai berikut. Effectiveness berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat waktu, benar, konsisten dan dapat digunakan. Efficiency informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara optimal terhadap penggunaan sumber daya. Confidentiality karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitasnya sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan. Integrity karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak sah. Availability suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang, maupun di masa mendatang, hal ini juga menyangkut perlindungan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait. Compliance yaitu karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi peraturan dan perjanjian kontrak di mana proses bisnis merupakan subjeknya berupa kriteria bisnis secara internal maupun eksternal. Reliability karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan tanggung jawab serta tata kelola pemerintahan. Referensi Anggraeni, E. Y. & Irviani, R. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta Andi. Badiyanto, & Ardhana, Y. M. K. 2018. Project PHP Membangun Sistem Informasi Akademik dengan Framework Codeigniter. Buczkowski, Ed.. Yogyakarta CV. Langit Insiprasi. Hidayatullah, Priyanto & Kawisara, 2017. Pemrograman Web. Bandung Penerbit Informatika. Kristanto, Andi. 2018. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta Gava Media. Prehanto, 2020. KONSEP SISTEM INFORMASI 1st ed.; I. K. D. Nuryana, ed.. Surabaya Scopindo Media Pustaka. Reksoatmodjo, Wahyuni. 2018. Analisis Dan Perancangan Sistem Basis Data. Yogyakarta ANDI. Rusmawan, Uus. 2019. Teknik Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi Pemrograman. Jakarta PT Elex Media Komputindo. Apa itu data dan penyajian data dalam statistik? Bagaimana cara penyajian data statistik? Seperti apa contoh kasus penyajian data statistik? Kali ini, gue bakal bahas ketiga hal tersebut, yuk baca selengkapnya! Sobat Zenius, cuaca di tempat elo belakangan ini gimana? Kalau di tempat gue waktu lagi nulis artikel ini, hujan deras banget dan banyak petirnya! Tapi memang sebelumnya, ramalan cuaca yang ada di salah satu widgets di HP gue udah kasih tahu kalau cuaca hari ini memang bakal ada hujan badai gitu. Tahu nggak sih, kalau ramalan cuaca yang sering elo lihat di TV atau di HP elo itu merupakan salah satu contoh penerapan penyajian data statistik? Statistika merupakan cabang matematika yang mempelajari cara mengumpulkan, menyusun, menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan data. Penerapannya banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, salah satunya pada ramalan cuaca tadi. Data yang disajikan setelah melalui rangkaian proses dalam statistika ini nantinya yang akan menyuguhkan berbagai informasi penting buat elo. Sekarang, gue mau ngajak elo belajar lebih lanjut mengenai penyajian data dalam statistik. Check it out! Pengertian Penyajian Data dalam StatistikTeknik Penyajian Data StatistikContoh Soal dan Jawaban Penyajian Data Statistik Pengertian Penyajian Data dalam Statistik Jadi, penyajian data itu sebetulnya bagian dari statistika. Yap! Seperti yang sudah gue sebutkan sebelumnya. Dalam statistika itu ada proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Hasil dari rangkaian ini disebut penyajian data. Kalau misalnya data yang udah elo kumpulkan dan olah itu elo sajikan mentah-mentah kepada pembaca, bisa-bisa mereka malah bingung. Apa sih sebenarnya informasi yang mau disampaikan, kok, acakadut gini …. Oleh sebab itu, penting banget untuk memastikan kalau data disajikan dengan benar, agar informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh pembaca. Jadi, penyajian data harus dibuat mudah dilihat dan mudah dimengerti. Dari dulu banget, sekitar abad ke-17, statistik udah berperan penting dalam pengolahan dan penyajian data, misalnya data populasi penduduk, persebaran wabah penyakit, atau untuk mencatat kekayaan penduduk suatu daerah di masa itu. Sampai sekarang, statistika banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya seperti yang udah gue ceritakan di awal tadi tentang ramalan cuaca. Penyajian data statistik sendiri bisa dalam berbagai bentuk, yang akan gue bahas lebih lanjut di bagian berikutnya. Data statistik bisa disajikan dalam bentuk seperti apa aja, sih? Umumnya, penyajian data statistik bisa dibagi ke dua jenis, yaitu tabel dan diagram. Diagram pun ada beberapa jenis ya, Sobat Zenius! Ada diagram batang, garis, tebar scatter plot, lingkaran, dan piktogram. Kalau elo suka utak-atik Excel, elo bisa lihat jenis-jenis diagram yang ada dan pilih mana yang mau elo pakai. Elo bisa lihat-lihat contoh lengkap dari penyajian data statistik baik yang tabel maupun diagram di sini. Sekarang, gue bakal tunjukin ke elo beberapa di antaranya, ya! Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Contoh penyajian data statistik dalam bentuk tabel Data di atas disajikan dalam bentuk tabel. Kalau elo perhatikan, datanya disajikan dengan rapih dan mudah dimengerti, kan? Sekali lihat aja, elo bisa langsung memperoleh informasi tentang berapa anak di kelas A yang mendapatkan nilai 60. Yang mendapatkan nilai 70 di kelas A ada 11 anak, di kelas B ada 8 anak. Nilai 100 di kelas A ada 5 anak, di kelas B ada 4 anak. Penyajian data dalam bentuk tabel biasanya digunakan ketika ingin menyajikan data secara keseluruhan. Karena salah satu kelebihan tabel adalah bisa menampilkan data dari unit-unit yang berbeda. Misalnya sebuah tabel yang menyajikan data murid-murid sebuah kelas bisa memuat informasi tentang tinggi badan, berat badan, golongan darah, hingga alergi yang mereka miliki. Baca Juga Menyajikan dan Mengolah Data – Materi Matematika Kelas 6 SD Penyajian Data dalam bentuk Diagram Selain dalam bentuk tabel, data di atas juga bisa elo sajikan dalam bentuk diagram, lho! Salah satu jenis diagramnya adalah diagram batang yang biasa digunakan untuk membandingkan nilai-nilai dari datanya. Nilainya ini bisa berupa frekuensi atau parameter lainnya seperti mean. Perbedaan informasi dari setiap kategori bisa elo lihat dari panjang atau tinggi batangnya. Yuk, kita coba dengan data yang sama seperti di tabel tadi, tapi dengan bentuk penyajian diagram batang. Hasilnya akan jadi seperti berikut Contoh diagram batang Arsip Zenius Dari diagram batang di atas, elo bisa dengan mudah melihat perbandingan dari kedua sampel yang ada, yaitu kelas A dan kelas B. Sampel itu apaan, sih? Nah, ada beberapa istilah dalam statistika yang perlu elo ketahui. Elo bisa nonton video penjelasannya dengan ketuk banner di bawah ini, ya! Gue mau kasih elo satu contoh lagi, nanti kita coba telaah bareng data yang disajikan, ya! Berikut adalah diagram garis yang menyajikan data penjualan buku paket Zenius di tahun 2021. Contoh diagram garis Arsip Zenius Diagram garis ini paling oke kalau dipakai untuk menyajikan data yang ada hubungannya sama waktu serta perubahan yang berkelanjutan, misalnya jarak. Pada contoh diagram garis di atas, kita bisa lihat di bulan apa aja penjualan mengalami penurunan atau kenaikan. Contoh diagram tebar scatter plot Arsip Zenius Diagram tebar atau scatter plot digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan hubungan antar dua variabel. Misalnya pada contoh di atas, diagramnya menunjukkan hubungan antara jam belajar study hours dengan nilai ujian test scores. Selanjutnya adalah diagram lingkaran yang bentuknya kayak kue pie! Makanya dalam bahasa Inggris dia disebut pie chart. Diagram ini digunakan untuk menunjukkan pembagian dari beberapa kategori. Misalnya, diagram lingkaran bisa digunakan untuk menunjukkan jumlah suara yang didapat masing-masing kandidat kepala desa, seperti pada contoh berikut Contoh diagram lingkaran pie chart Arsip Zenius Terakhir yang akan gue bahas adalah piktogram! Dalam menggunakan piktogram, data yang kita sampaikan diwakili oleh gambar yang jadi simbol keadaan fisik dari data yang kita ambil. Misalnya dalam data jumlah murid SMP Zenius berikut ini, gambar satu orang mewakili 10 murid. Contoh piktogram Arsip Zenius Penyajian Data dalam Bentuk Lainnya Duh, data itu kaku banget, sih!Sebetulnya, nggak juga, lho. You can be as creative as possible, yang paling penting adalah penyajian data elo mudah diserap oleh pembaca. Contoh diagram pulau kestabilan nuklir Dok. Wikimedia Commons Nah, gambar di atas adalah contoh diagram yang menarik dan kreatif banget untuk menunjukkan pulau kestabilan nuklir. Nggak pakai tabel atau diagram garis, batang, lingkaran, dan sebagainya, tapi malah pakai figur-figur yang menyerupai mainan Lego gitu. Keren, ya! Baca Juga Teknik Pengumpulan Data Penelitian – Materi Sosiologi Kelas 10 Contoh Soal dan Jawaban Penyajian Data Statistik Oke deh, tadi kita udah belajar tentang penyajian data. As usual, belum lengkap kalau elo belum nyoba kerjain latihan soal. Jadi, udah gue siapkan, nih… Kuy coba jawab! 1. Perhatikan pernyataan berikut!1 Merupakan cabang ilmu matematika2 Berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data3 Berkaitan dengan pengolahan dan analisis data4 Berkaitan dengan interpretasi atau penjelasan akan suatu dataPernyataan yang tepat tentang statistika adalah ….A. 1, 2, dan 3B. 1 dan 3C. 2 dan 4D. 4 saja yang benarE. semua benar 2. Penyajian data pada gambar di atas menggunakan teknik ….A. diagram lingkaranB. diagram garisC. diagram batangD. tabelE. diagram piktogram 3. Menurut diagram di atas, murid-murid kelas A paling banyak memperoleh nilai … sedangkan kelas B paling banyak memperoleh nilai ….A. 70, 90B. 60, 100C. 80, 90D. 60, 70E. 0, 100 Pembahasan Jawaban E. Ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan data, pengolahan data, analisis data sampai penyimpulan data adalah A. Gambar tersebut merupakan contoh penyajian data menggunakan teknik diagram A. Menurut diagram, kelas A paling banyak memperoleh nilai 70 11 orang, sedangkan kelas B paling banyak memperoleh nilai 90 9 orang. Nah, sekian dulu artikel tentang penyajian data statistik dan contoh-contohnya. Semoga elo udah lebih paham, ya! Sampai jumpa di artikel Zenius lainnya! Baca Juga Pengantar Konsep Statistika Deskriptif Referensi Piktogram – Google Arts and Culture. Probability and Statistics – Britannica. Statistical Data Presentation – Junyong In dan Sangseok Lee 2017.

cara yang tepat untuk menyajikan informasi yang berupa data adalah