ResensiNovel Koala Kumal dari novel perdana yakni Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu sampai pada novel Koala Kumal yang baru-baru ini akan dirilis filmnya pun mengalami sukses besar.
resensinovel marmut merah jambu more. by Hadyan Radifan. resensi novel lengkap. Research Interests: Resensi Novel. Download (.docx)
ResensiNovel Hades, Sebuah Novel Sang Autis; Resensi Buku Rahasia Membaca Pikiran; Resensi Novel Marmut Merah Jambu; Kritisi Berita Mahasiswa ITB Jadi Korban Kekejaman Geng Motor; Resensi Buku Tolong, Aku DEPRESI! Mengkritisi Artikel Demo Mahasiswa Tuntut Pemberantasan Korupsi Diwarnai Kericuhan
DataIdentitas film Judul : Marmut Merah jambu Jenis Film: Komedi, Romantis Pro
ResensiNovel September (4) About Me. Unknown Lihat profil lengkapku. Diberdayakan oleh Blogger. Sabtu, 06 Desember 2014. 5 serangkai 0 komentar Diposting oleh Unknown di 19.50. Resensi novel Marmut Merah Jambu
apa manfaat dari perencanaan usaha budidaya unggas petelur. Resensi novel Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika memuat identitas novel, sinopsis, unsur ekstrinsik dan intrinsik, kelebihan dan kekurangan, serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Ingin tahu lebih detail tentang novel Marmut Merah Jambu? Yuk, baca artikel ini sampai selesai. Identitas Novel Marmut Merah Jambu Judul NovelMarmut Merah JambuPenulisRaditya DikaJumlah halaman222 HalamanUkuran buku13 cm x 20 smPenerbitBukuneKategoriKomediTahun Terbit2010Harga novelRp. Buku novel Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika mempunyai jumlah halaman 222, berukuran 13 cm x 20 cm, penerbit Bukune, berkategori komedi, tahun terbit 2010, dan kini harga novelnya yaitu Rp. Sinopsis Buku Novel Marmut Merah Jambu Suatu ketika Dika mengunjungi rumah Anjani Dina, ia adalah cinta pertamanya saat sekolah di bangku SMA. Saat berkunjung ke rumah Anjani, Dika membawa kerajinan tangan berupa seribu burung bangau dari kertas origami di tangan kanannya. Sedangkan, di tangan kirinya Dika juga membawakan undangan pernikahan Anjani. Saat itu, kedatangannya diteima dengan baik oleh Bapak Anjani. Hanya saja, beliau sedikit curiga bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan anaknya. Tetapi, Dika menjelaskan bahwa tujuannya ke rumah Anjani bukan untuk merusak acara pernikahan. Dika menceritakan kepada Bapak Anjani, dahulu saat SMA memang ia jatuh cinta secara diam-diam kepada Anjani. Hingga Dika dan dua sahabatnya yaitu Bertus dan Cindy membuat grup tiga sekawan yang sering melakukan tindakan penyelidikan atau detektif. Tetapi, tiga sekawan ini mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang cukup sulit yaitu permasalahan grafiti tembok sekolah. Terdapat tulisan grafiti yang dianggap sebagai bentuk ancaman kepada Kepala Sekolah. Selama bertahun-tahun sampai lulus sekolah, Dika masih penasaran dengan gambar tersebut. Ternyata grafiti itu bukanlah gambar seorang iblis. Tetapi, merupakan gambar marmut yang bentuknya mirip seperti handuk yang diberikan oelh Cindy. Kasus grafity pertama kali juga disampaikan oleh Cindy, Dika dan Bertus yang meneliti gambar tersebut dengan memahami per dua kata. Ternyata setelah ditelusuri grafiti tersebut dibuat oleh Cindy sebagai surat cinta. Menurutnya cinta itu seperti marmut merah jambu yang berlarian kesana kemari tanpa berhenti. Unsur Intrinsik Novel Marmut Merah Jambu Adapun unsur intrinsik novel Marmut Merah Jambu yang harus kamu ketahui, yaitu 1. Tema Dalam novel Marmut Merah Jambu memuat tema percintaan. Terlihat dari seluruh bab dalam novel yang menceritakan kisah cintanya yang tak pernah berhasil. Kisah cintanya dimulai dari indahnya PDKT, cinta diam-diam, sampai cinta yang ditolak mentah-mentah. 2. Tokoh Adapun tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Merah Jambu, yaitu Dika, orangnya ceria dan peduli tetapi pesimis. Aldi, seorang pria yang gigih. Bertus, pria yang peduli. Christoper, orangnya baik dan percaya diri. Anjani, orangnya gengsian dan suka mengejek. Cindy, orangnya jujur. 3. Latar Tempat Latar tempat novel Marmut Merah Jambu berada di SMP, SMA, Rumah Dika, Rumah Ina, Kampus, Ancol, dan RS Pertamina. 4. Latar Waktu Latar waktu dalam novel Marmut Merah Jambu yaitu pagi, siang, dan malam hari. 5. Sudut Pandang Sudut pandang dalam novel Marmut Merah Jambu yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama. 6. Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam novel Marmut Merah Jambu menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. 7. Pesan atau Amanat Tidak baik meratapi nasib hingga kita sampai merasa stress, bahkan despresi. 8. Alur Alur dalam novel Marmut Merah Jambu yaitu menggunakan alur maju dan mundur campuran Unsur Ekstrinsik Novel Marmut Merah Jambu Adapun unsur ekstrinsik novel Marmut Merah Jambu, yaitu 1. Nilai Sosial Adanya penggambaran nilai sosial dari tim tiga sekawan yang selalu membantu teman-temannya saat kesusahan. 2. Nilai Budaya Terdapat pula nilai budaya dalam novel yang menceritakan tradisi di rumah seorang tokoh Indira yang tak mengenal acara ulangtahun. 3. Nilai Kemanusiaan Adanya penggambaran nilai kemanusiaan yang memperlakukan hewan peliharaan kucing, seperti manusia. 4. Nilai Pendidikan Saat menjadi seorang pelajar, kita tidak hanya diberikan pembelajaran tentang pengetahuan. Tetapi, juga penanaman karakter yang baik. 5. Nilai Moral Kejujuran tokoh Cindy mengakui pembuatan grafity di tembok sekolah sebagai bentuk surat cinta merupakan salah satu bentuk sikap positif. Kelebihan Novel Marmut Merah Jambu Kelebihan novel Marmut Merah Jambu yang pertama yaitu terlihat dari cover bukunya yang bagus dan menarik. Banyaknya penggunaan bahasa komedi yang membuat cerita dalam novel menjadi tidak monoton. Dengan demikian maka pembaca akan semakin tertarik untuk membaca cerita dalam novel sampai selesai. Tidak hanya menceritakan tentang kehidupan percintaan, tetapi juga tentang kehidupan keluarga dengan anak remaja. Dimana, peran orangtua sangat penting untuk mendekati anak-anaknya saat berusia remaja. Kekurangan Novel Marmut Merah Jambu Kekurangan yang paling mendasar dalam novel Marmut Merah Jambu yaitu adanya penggunaan pilihan kata yang vulgar. Dengan penggunaan kata-kata tersebut maka novel ini kurang tepat apabila dibaca oleh anak-anak remaja. Pesan Moral Novel Marmut Merah Jambu Pesan moral yang terdapat dalam novel Marmut Merah Jambu yaitu pentingnya untuk bersikap bersyukur, tidak perlu meratapi nasib kehidupan yang seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dengan meratapi nasib secara terus menerus justru akan membuat kita menjadi terlalu banyak pikiran atau merasa depresi. Terus semangat menghadapi kehidupan, meskipun tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. CINTA YANG KONYOLJudul Buku Marmut Merah JambuGenre Buku Nonfiksi-KomediPengarang Raditya DikaPenerbit BukuneTahun Terbit Jakarta,1 Juni 2010Tebal Buku 222 halaman, 13 x 20 cml;Harga Buku ⢠PENDAHULUANRaditya Dika lahir di Jakarta 28 Desember 1984. Adalah seorang comikastand up comedy dan juga penulis yang telah terkenal dengan buku ā bukunya yang bertemakan komedi, buku-buku sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus, dan Babi Nesot. Radit memperkenalkan buku kelimanya yang berjudul āMarmut Merah Jambuā buku yang telah difilmkan ini mengisahkan tentang bagaimana manusia pacaran, tentang manusia jatuh cinta, tentang penulis yang sedang jatuh cinta, bagaimana jatuh cinta dengan diam-diam, suka dengan orang lewat dunia maya atau lewat chatting, susahnya mutusin cewek, samapai ditaksir sama cewek. Dalam novel ini tidak seperti biasanya Radit menceritakan cerita komedi yang memang biasanya diceritakan dalam buku-buku sebelumnya. Berbeda dengan buku sebelumnya dalam buku āMARMUT MERAH JAMBUā ini Radit memang lebih fokus menceritakan tentang cinta tetapi dicampur unsur komedi yang memang dalam buku ini Radit juga menyelipkan beberapa kisah ini secara keseluruhan cukup menarik, terutama penulis menceritakan tentang cinta diam-diam yang menggambarkan bagaimana seseorang mencintai seseorang tetapi takut untuk mengungkapkannya, karena hal tersebut pasti pernah dirasakan oleh hampir semua orang.⢠ISI RESENSIMarmut Merah Jambu adalah buku ke lima dari Raditya Dika yang telah resmi diterbitkan pada juni 2010. Sebagian besar dari 13 judul yang ada pada buku ini adalah kisah percintaan yang bertepuk sebelah tangan. Hampir semua cerita yang ada di dalam nya adalah pengalaman Radit atau pun dari orang terdekat Radit. Kisah cinta yang bermula dari SD sampai buku ini Radit menceritakan kisah cintanya mulai dari cinta diam-diam, indahnya PDKT, sampai ditolak mentah-mentah. Buku ini keseluruhan sangat menarik dibaca karena sesuai dengan kehidupan sehari-hari seperti cinta diam-diam karena takut mengungkapkan isi hatinya. Keahlian Radit dalam mengolah kata dan sebagian curahan dari teman-temannya menjadi salah satu isi dalam buku ini bahkan mulai dari perhatian orang tuanya, adiknyaEdgar, bahkan sampai kucing peliharaan keluarganya yang dibuat tokoh utama disalah satu bab dimana sang kucing bahasa yang digunakan juga sangat baik membuat pembacanya seperti benar benar menyaksikan langsung kejadian-kejadian yang ada pada buku ini. Apalagi pada waktu Radit mau berangkat untuk shoting film Kambing Jantan . Pada waktu itu ada luar bandara dan tiba-tiba ada nomor tidak dikenal menelfon dan ternyata orang suruhan ayahnyaBang, aku ada titipan dari Bapak; katanya di telepon.Udah mau boarding belom, Bang?āBelom, ini lagi diluar, belom masuk. Kenapa? Tanya gue.Ada titipan dari Bapak! Jangan masuk kedalem dulu, Bang! Tunggu!Sepuluh menit menunggu akhirnya seseorang datang dan memberikan plastik hitam. Apa ini? Celana dalem baru, Bang,ā katanya orang itu, kalem. Gubrak. Celana dalem baru. Bokap gue mitip pesan ke gue agar selalu mengganti celan dalam supaya sehat selalu di ini mengambarkan betapa cintanya Ayahnya kepada Radit agar sehat selalu dengan kemasan yang lucu dan mengharukan.ļ KEUNGGULANBahasa yang digunakan adalah bahasa sehaari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.ļ KEKURANGANAdanya kalimat dan paragraf yang tidak lengkap sehingga pembaca karus membavanya dengan berulang-ulang agar bisa memahami isi nya.ļ KERANGKA PER-BAB1. Orang yang Jatuh Cinta Diam-diamPada bab ini Radit menceritakan tentang dirinya dan teman sekelasnya Aldi yang diam-diam suka pada cewek lain kelas. Pada waktu SMP kelas Misteri Surat Cinta Ketua OsisPada bab ini menceritakan tentang Detektif Tiga Sekawaan yang beranggotakan Radit,Bayu,dan Wahyu yang menyelidiki kisah cinta ketua osis Mario dengan Dora. 3. Balada Sunatan EdgarCerita tentang sunatan adiknya Edgar yang menurut Radit sunatan tersebut sangatlah alay dan melebih-lebihkan, meskipun demikian Radit sangatlah sayang pada Pertemuan Pertama Dengan Ina MangunkusumoKisah cinta Radit yang bertepuk sebelah tangan yang membuat Radit trauma jatuh Pertemuan Terakhir Dengan Ina MangunkusumoKencan terakhir Radit dengan Ina di sebuah tempat makan bubur, karena Radit akan kuliah di Adelaice Panduan Menghadapi Cewek Sehari-hariRadit memberikam cara menghadapi cewek dengan baik dan benar meskipun tetap dengan Surat Kepada Menteri PerdaganganRadit menulis surat kepada menteri perdagangan karena harga tahu dan tempe Catatan Si Pemeran Utama Dengan Muka Kaya FiguranDalam bab ini radit menceritakan tentang ayahya yang selalu ada meskipun orangnya tidak ada9. How I Meet You, Not Your MotherCerita cinta Radit mulai dari PDKT sampai pacaran yang setidaknya berjalan dengan Buku Harian AlfaCerita tentang kucing yang mengangap dirinya sebagai manusia yang mempunyai keinginan seperti Cinta Diatas Sepotong ChattingKisah cinta yang romantis dan konyol tetapi hanya lewat dunia maya atau Dabel TrabelRadit menceritakan tentang dirinya yang tidak bisa melupakan cewek yang dia suka hanya dalam hitungan Marmut Merah JambuRadit mencetitakan tentang kisah cintanya yang indahnya di Toologa Zoo Park di keseluruhan buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti karena sesuai dengan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti oleh kalangan remaja karena sebagian besar pembacanya adalah kalangan anak-anak dalam buku ini tidak ada kesalan cetak karena selama saya membaca buku ini saya tidak menemukan kesalahan cetak, halaman kurang, dan halaman saya buku ini sangat cocok untuk anak remaja senang akan bacaan komedi, karena sebagian besar buku ini merupakan lelucon. Selain itu buku ini juga menceritakan kisah cinta sang penulis dan bisa membuat pembaca menjadi tertarik dengan buku ini dengan bahasa yang mudah dipahami karena mengunakan bahasa sehari-hari itu menjadi keunggulannya. Selain itu harganya yang terjangkau dengan saku pelajar. Lihat Lyfe Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Marmut Merah Jambu sebuah kisah romansa komediResensi BukuMarmut Merah Jambu Judul Buku Marmut Merah Jambu Pengarang Raditya DikaGenre Buku Percintaan komediPenerbit BukuneDimensi buku 1320 cm Harga Buku Rp Terbit 1 Juni 2010Cetakan ke-5 1 2 3 4 5 Lihat Hobby Selengkapnya
OLEH ELVINA MARIA CHRISTINA PANGESTU JUARA 1 LOMBA MENULIS RESENSI BUKU ā PROGRAM LITERASI SMA RUJUKAN SMA NEGERI 9 MANADO Identitas Buku Judul Buku Marmut Merah Jambu Genre Buku Nonfiksi-Komedi Pengarang Raditya Dika Penerbit Bukune Tahun Terbit Jakarta, 1 Juni 2010 Tebal Buku 222 halaman Warna Buku Cream, dengan tulisan Marmut Merah Jambu yang diberi warna merah muda dan foto pengarang buku berpose seperti marmut dilengkapi ornament-ornamen. Kepengarangan Raditya Dika adalah seorang comika stand up Comedy dan juga penulis yang terkenal dengan buku-bukunya yang bertemakan komedi. Buku-buku Radit sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus, dan Babi Nesot adalah buku-buku bestseller. Radit dalam novel Marmut Merah Jambunya ini hendak menyampaikan kisahnya dalam percintaan kepada anak-anak muda jaman sekarang apalagi anak-anak yang lebay. Buku ini secara garis besar adalah soal cinta dengan bagaimana memahami cinta melalui introspeksi kedalam pengalaman-pengalaman Radit sendiri maupun orang-orang terdekat Radit tentu dengan gaya khas komediannya yang lebih manis dan halus. Sinopsis Buku Marmut Merah Jambu adalah buku kelima dari Raditya Dika. Buku ini terdiri dari 13 bab dengan judul yang berbeda. Kisah-kisah tiap bab juga saling lepas namun sebagian besar menceritakan tentang kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan dan hampir semua cerita dalam buku ini menceritakan tentang pengalaman cinta Radit maupun orang-orang terdekatnya. Pengalaman cinta yang beragam mulai dari cinta diam-diam, indahnya PDKT, ditolak mentah-mentah sampai saat ditaksir cewek aneh. Radit mengawali kisah pada buku ini dengan kisah cintanya bersama teman sekelasnya Aldi. Mereka menyukai cewek kelas lain. Aldi jatuh cinta diam-diam pada Widya sedangkan Radit jatuh cinta diam-diam pada Ina. Mereka tak mampu mengungkapkan perasaan mereka karena merasa diri culun. Ketika masuk SMA, Radit bersekolah di sekolah yang sama dengan Ina. Radit dan Ina akhirnya sering jalan bareng dan Ina mulai menceritakan tentang cowok yang ditaksirnya. Cinta Raditpun bertepuk sebelah tangan. Mereka akhirnya berpisah karena Radit akan kuliah di luar negeri. Tak hanya tentang cinta. Cerita dalam novel ini juga mengisahkan tentang kekompakan dan kasih sayang sebuah keluarga, perjuangan Radit dalam pembukuan dan perfilman buku Kambing Jantannya, dan juga kisah tentang kucing peliharaan Radit, Alfa yang diimajinasikan seperti manusia. Kisah pada novel ini diakhiri dengan adanya suatu momen perenungan yang amat dalam bagi para pembaca tentang āUnrequited Loveā atau cinta yang tak terbalaskan. Sebuah perenungan tentang keberadaan orang yang tak bisa kita lupakan sepenuhnya, dengan mengutip suatu kutipan Charlie Brown dalam komik Peanuts yang berbunyi; āNothing can takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love.ā Keunggulan Cover buku yang sangat menarik dengan gambar Radit berpose seperti seekor marmut yang lucu sehingga menarik perhatian. Perpaduan warna dan animasi gambar yang unik juga turut menambah lebih banyak perhatian dan menambah kesan komedi sehingga menambah keinginan pembaca untuk membacanya. Kertas yang digunakan juga berkualitas baik sehinga selain ringan, kertas juga tidak mudah rusak. Buku juga dilengkapi dengan pembatas buku yang unik. Tema yang digunakan secara keseluruhan adalah tentang cinta. Mulai dari cinta diam-diam, sampai cinta yang bertepuk sebelah tangan, yang menggambarkan bagaimana seseorang mencintai orang lain tetapi takut mengungkapkannya, karena hal tersebut pasti pernah dirasakan oleh hampir setiap orang. Pilihan tema dalam novel ini juga sangat menarik dan tepat sasaran sebab buku ini ditujukan kepada remaja yang umumnya duduk di bangku SMP dam SMA yang dalam masa dimabuk cinta. Pilihan tema pada bab 3 āBalada Sunatan Edgarā, lebih mengkhususkan pada peran orang tua serta kasih sayang dan kekompakan keluarga yang mengingatkan para remaja tentang betapa pentingnya keluarga itu dan mengingatkan untuk tetap peduli pada keluarga bukan hanya pada pacar. Tema pada bab āBuku Harian Alfaā juga mengisahkan tentang kucing yang juga ciptaan Tuhan yang perlu dihargai dan dicintai. Mengingatkan kita untuk peduli pada makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Kemampuan Radit untuk menceritakan kisahnya semakin sempurna sebab tokoh-tokoh yang digambarkan pada kisah ini sangat lucu dengan karakter yang unik dan beragam. Seperti karakter Aldi yang dongo karena tidak bisa langsung mengutarakan perasaannya pada Widya, karakter Bayu yang bodoh karenan menganggap bahwa kasus yang diselidiki oleh mereka sendiri detektif tiga sekawan benar-benar terjadi. Namun, karakter Radit dalam novel ini yang mau peduli, sederhana, optimis, dan cerdas, serta mau menerima diri apa adanya patut dicontoh oleh remaja masa kini. Setting tempat seperti disekolah, di rumah, setting waktu dan suasana dalam cerita ini ditambah keahlian Radit dalam gaya bahasanya yang ringan dan slenge-anā mampu mengajak emosi pembaca dan membuat pembaca seakan turut menyasikan peristiwa dalam cerita tersebut. Gaya bahasa yang digunakan adalah hal terbaik dalam novel ini. Sebab gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami sebab sebagian besar pembacanya adalah remaja. Ditambah dengan gaya comedian ala Raditya Dika membuat pembaca tak kunjung bosan dan malah ketagihan. Seperti pada saat Radit hendak berangkat untuk shooting film Kambing Jantan. Pada waktu itu ada luar bandara dan tiba-tiba ada nomor tidak dikenal menelfon dan ternyata orang suruhan ayahnya Bang, aku ada titipan dari Bapak; katanya di telepon. Udah mau boarding belom, Bang?ā Belom, ini lagi diluar, belom masuk. Kenapa? Tanya gue. Ada titipan dari Bapak! Jangan masuk kedalem dulu, Bang! Tunggu! Sepuluh menit menunggu akhirnya seseorang datang dan memberikan plastik hitam. Apa ini? Celana dalem baru, Bang,ā katanya orang itu, kalem. Gubrak. Celana dalem baru. Bokap gue mitip pesan ke gue agar selalu mengganti celana dalam supaya sehat selalu di Australia. Peristiwa ini menggambarkan cinta dan perhatian ayah Radit yang dikemas dalam gaya bahasa yang ringan namun lucu dan mengharukan. Karena gaya bahasanya yang asik ini sukses membuat para pembaca memahami amanat yang ingin Radit sampaikan kepada para pembaca. Pesan yang ingin Radit sampaikan adalah jangan teperak dalam nasib dan kesalahan tapi bangkitlah dan belajar dari kesalahan kita, ubahlah kekurangan kita menjadi kelebihan kita dan jadilah orang yang lebih baik. Radit menceritakan betapa pentingnya kasih sayang dan kekompakan keluarga, jangalah menyerah, serta manusiakanlah makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Nilai-nilai sosial, budaya dan kemanusiaan juga tampak dalam novel ini. Seperti bagaimana Detektif Tiga Sekawan peduli dan bersedia membantu sesama, budaya keluarga Ina yang tidak merayakan hari ulang tahun, serta kucing peliharaan Radit yang memiliki perasaan dan cita-cita seperti manusia. Kelemahan Kelemahan satu-satunya pada novel ini terletak pada pemilihan katanya. Pilihan kata yang masih kurang tepat bahkan cenderung terlalu vulgar yang kurang cocok dikonsumsi remaja. Seperti pada bab āBalada Sunatan Edgarā yang menggunakan kata-kata yang terlalu dewasa dan kurang dapat dipahami remaja. Kesimpulan Kesimpulan saya, buku ini sangat bagus untuk dibaca para remaja jaman sekarang. Karena berdasarkan kisah sehari-hari, dalam gaya bahasa yang ringan dan lelucon yang lucu pesan yang amat penting bagi remaja sukses disampaikan. Meskipun ada kata-kata yang kurang pantas, namun tak sebanding dengan pentingnya pesan yang terkandung dalam cerita. Selain itu, kata yang digunakan bukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan tidak berdasarkan ejaan yang disempurnakan EYD namun karena adalah bahasa sehari-hari yang membuatnya asik dan mudah dipahami maka sulit mengatakan ini sebagai kelemahan atau keunggulan. Buku ini benar-benar bermanfaat, sebab mengajarkan remaja untuk melihat prioritas anatara cinta dan keluarga sebab remaja masa kini hanya mementingkan pacaran dan menomor duakan keluarga, remaja masa kini juga cenderung mudah menyerah dan bertindak semena-mena terhadap tumbuhan bahkan hewan. Tak hanya memberi pesan, tapi buku ini juga mengungkapkan apa yang remaja umumnya rasakan sebab tak jarang remaja sulit untuk jujur pada dirinya sendiri dan tak mampu mengekspresikan diri. Dilihat pada hari ini 2,575 Silahkan anda komentari informasi diatas komentar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Resensi novel Marmut Merah JambuA. Identitas NovelJudul Buku Marmut Merah Jambu Genre Buku Nonfiksi-Komedi Pengarang Raditya DikaPenerbit BukuneCetakan ke- VTahun Terbit Jakarta, 1 Juni 2010 Tebal Buku 222 halaman, 13x20cmHarga Buku 602-8066-64-8 1 2 3 Lihat Book Selengkapnya
resensi novel marmut merah jambu